Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak
5.000 tahun SM, dengan ditemukannya kerangka kucing di Pulau
Siprus. Sejak zaman 3.500 SM, orang Mesir Kuno telah menggunakan
kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain
dari lumbung yang menyimpan hasil panen. Untuk mendapatkan
makanannya, kucing sebagai seekor predator berketerampilan yang diketahui mampu
memburu lebih dari 1.000 spesies hewan.
Diantara hewan peliharaan yang umum dan banyak dipelihara adalah kucing. Kucing bagi para pecintanya, adalah hewan yang sangat menyenangkan bahkan menjadi ‘teman setia’ penghilang lelah dan stres setelah seharian bekerja.
Namun, dibalik manfaat yang bisa diperoleh tersebut, terdapat bahaya yang
ditimbulkan dari penyakit menular yang dapat ditularkan dari kucing ke
manusia. Meski sebagian besar penyakit menular kucing hanya menyerang
kucing, beberapa penyakit ini bisa ditularkan kepada manusia. Penyakit yang
bisa ditularkan dari hewan ke manusia ini disebut dengan zoonosis. Kemungkinan
rata-rata orang tertular penyakit zoonosis dari kucing cukup rendah, tapi
individu dengan sistem kekebalan lemah bisa terserang penyakit ini. Menghimpun
dari berbagai sumber, berikut ulasan tentang penyakit menular kucing ke
manusia.
1. Rabies
Rabies adalah penyakit pada hewan, termasuk kucing, yang terjadi karena
infeksi virus. Penyebab paling umum rabies pada kucing adalah gigitan
hewan. Gigitan tersebut kemudian menularkan virus lewat air liur. Selain
gigitan, penularan virus rabies pada kucing juga bisa terjadi lewat luka
terbuka atau melalui selaput lendir mata, hidung, dan mulut pada kucing.
Seekor kucing yang terinfeksi rabies bisa menularkan virus pada manusia.
Umumnya kucing akan menggigit manusia dan virus pun menyebar lewat kontak air
liur. Rabies bisa menular jika terjadi sentuhan dengan selaput lendir
ataupun luka yang manusia miliki. Penyebaran virus rabies pada
manusia juga bisa terjadi melalui cakaran. Meskipun cukup jarang, penyebaran
virus lewat cakaran hewan sangat mungkin terjadi.
2. Kurap atau Ringworm
Kurap atau ringworm merupakan jenis penyakit kulit yang
bisa juga terjadi pada kucing. Penyakit jenis kurap ini terjadi karena infeksi
jamur, berkembang secara perlahan dengan memakan sel kulit mati, hingga
akhirnya menyebar ke bagian tubuh hewan. Hewan ini bisa terkena kurap apabila
bulunya sering basah atau jarang dibersihkan. Apabila kita sedang terluka,
penularan akan sangat mudah terjadi.
3. Scabies
Feline sarcoptic mange merupakan penyakit kulit pada anjing
dan kucing yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabei. Penyakit
ini sangat sering terjadi pada kucing. Terkadang, penyakit ini dikenal juga
dengan sebutan scabies, mange terjadi karena tungau dengan bentuk
tubuh oval, memiliki warna yang terang, tetapi bersifat
mikroskopis. Tungau ini akan bersembunyi di lapisan luar kulit, membentuk
terowongan dan memakan sel hidup serta cairan jaringan kulit. Akibatnya,
akan terbentuk kerak atau krusta pada bagian kulit yang terinfeksi, umumnya
mulai dari wajah dan telinga, lalu menyebar ke seluruh tubuh, dan bersifat
sangat menular.
Penyakit ini bisa menyebabkan kucing menjadi gelisah, mengalami gatal yang
hebat, dan menggaruk dengan agresif. Gejala biasanya muncul sekitar satu minggu
setelah paparan terjadi. Gejala khas pada scabies adalah
adanya kerak (crust) berwarna putih, kekuningan sampai
abu-abu dan kulit menjadi menebal. Kucing juga akan mengalami
gatal yang parah sehingga suka menggaruk-garuk hingga berdarah. Area yang
paling sering terinfeksi adalah wajah dan telinga.
Ketika manusia bersentuhan dengan kucing yang terserang scabies,
tungau bisa mengakibatkan munculnya ruam berupa benjolan kemerahan yang mirip
dengan gigitan nyamuk. Sebagian besar scabies yang menyerang
manusia bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi tetap saja akan menimbulkan rasa
tidak nyaman.
4. Flea Bites Dermatitis
Salah satu kondisi medis yang umum terjadi pada kucing adalah alergi.
Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh kucing bereaksi berlebihan
atau sangat sensitif terhadap alergen. Ada empat jenis alergi yang umum terjadi
pada kucing, yaitu serangga atau kutu, makanan, dan kontak. Masing-masing
memiliki ciri khas pada hewan tersebut.
Flea bites dermatitis mengacu pada alergi terhadap protein
dan antigen tertentu yang ada pada air liur kutu yang menggigit hewan peliharaan.
Sebenarnya, kucing normal hanya mengalami iritasi kulit ringan sebagai respons
terhadap gigitan kutu. Namun, pada kucing yang mengalami alergi air liur kutu,
reaksinya bisa sangat berbeda. Reaksi ini merupakan respons alergi terhadap
protein yang ada dalam air liur kutu.
Kucing dengan gangguan kesehatan ini akan mengalami rasa gatal yang hebat
dan akan menggaruk, menggigiti, atau menjilat area yang terinfeksi tanpa henti.
Kondisi ini bisa menimbulkan kerontokan bulu dan luka terbuka atau koreng pada kulit
yang memungkinkan terjadinya penyebaran infeksi pada manusia.
5. Penyakit Cakar Kucing (Cat Scratch Disease)
Penyakit cakar kucing disebabkan oleh infeksi bakteri Bartonella
henselae. Bakteri ini tak hanya mampu berpindah ke manusia lewat gigitan
atau cakaran kucing, tetapi juga melalui bulu kucing. Saat mengelus bulu kucing
yang terkontaminasi bakteri dan secara tidak sadar langsung menyeka
mata, manusia dapat berpotensi terkena penyakit ini.
Penyakit cakar kucing dapat memicu masalah kesehatan yang lebih serius bagi
orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS atau pasien
kanker yang sedang menjalani kemoterapi.
6. Toksoplasmosis
Toksoplasmosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma
gondii. Parasit ini terdapat pada kotoran kucing yang sudah terinfeksi dan
dapat menular ke manusia. Penyakit ini bisa berbahaya pada ibu hamil dan orang
yang memiliki daya tahan tubuh lemah. Pada ibu hamil, toksoplasmosis berisiko
menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, atau penyakit bawaan lahir pada
janin. Penyakit toksoplasmosis juga bisa mengganggu kesuburan wanita.
Vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mencegah virus menyerang tubuh
kucing. Vaksin bisa bekerja dengan cepat dan bisa memberikan kekebalan pada
tubuh kucing dalam beberapa jam, hari bahkan bulan. Lakukan vaksinasi setiap
tahun. Kemudian beri makanan sehat yang kaya protein dan vitamin.
Pastikan kucing kesayangan tidak minum dari sumber air yang kotor. Sebab, air
yang kotor akan menghambat proses pencernaan dan bakteri/virus akan
menyerang tubuhnya. Rutin memandikan kucing juga jadi point yang penting.
Selain untuk menjaga kebersihan si kucing, mandi juga menghilangkan kutu,
jamur, atau parasit yang menempel pada bulu. <Penulis>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar