Cari di Blog Ini

Kamis, 30 Maret 2023

Rabies, Tanda dan Gejala, Mitos dan Fakta

Rabies adalah penyakit infeksi mematikan yang berasal dari gigitan, cakaran, dan air liur hewan (saliva) yang terinfeksi rabies.

Rabies merupakan penyakit zoonosis yang sangat ditakuti nomor 1 di dunia, dan merupakan penyakit penting di Indonesia karena bersifat fatal dan menimbulkan kematian bagi manusia yang terpapar.

Rabies ditemukan di seluruh dunia, kecuali Antarktika, dengan 95% kematian pada manusia terjadi di Asia dan Afrika. Setiap tahun, hampir 59.000 orang meninggal dunia akibat rabies. Gigitan anjing berkontribusi terhadap 99% kasus rabies pada manusia dan sekitar 40% orang yang digigit anjing terduga rabies merupakan anak berusia di bawah 15 tahun.

Sumber penular dari rabies berasal dari hewan terutama pada anjing. Selain itu, terdapat beberapa hewan lainnya seperti kucing, sapi, kambing, dan kuda. Bahkan hewan liar pun juga bisa menularkan, seperti kelelawar, berang-berang, anjing hutan, rubah, monyet, dan rakun. Rabies disebabkan oleh virus Lyssavirus dari golongan Rhabdoviridae. Virus rabies dapat masuk melalui mulut, mata, atau luka terbuka di tubuh manusia dari air liur (saliva) pada hewan yang terinfeksi rabies.

Gejala yang ditimbulkan pada hewan yang terkena rabies adalah suka menjilat bagian yang terluka, peka terhadap cahaya, sentuhan, dan suara, berbusa di bagian mulut dan mengeluarkan air liur, serta menjadi agresif. Adapun gejala rabies pada manusia yang tertular rabies adalah sakit tenggorokan dan mual, demam tinggi dan sakit kepala, kesulitan menelan dan bernapas, merasa cemas tanpa sebab, mendadak takut air, sensitif terhadap cahaya, serta produksi air liur meningkat sampai berlebihan.


Jika tidak ditangani secara cepat dan tepat, rabies pada manusia dapat menyebabkan kematian. Sayangnya, masih banyak mitos tentang rabies yang beredar di masyarakat dan membuat kesalahpahaman. Apa saja mitos tentang rabies dan bagaimana faktanya? Berikut penjelasannya:

1. Rabies Tidak Bisa Dicegah

FaktaRabies dapat dicegah pada kucing dan anjing melalui penggunaan vaksin. Vaksin juga bisa diberikan kepada manusia.

2. Rabies Tidak Bisa Disembuhkan

Fakta: Jika Anda membiarkan infeksi rabies berkembang, memang tidak ada pengobatan yang efektif. Rabies dapat mengancam nyawa bila tidak diobati. 

Namun, selalu ada peluang untuk bertahan hidup setelah infeksi rabies. Kuncinya adalah mendapatkan perawatan segera dengan serangkaian suntikan yang mencegah infeksi terus berlanjut.

3. Rabies Hanya Ditularkan Melalui Gigitan Hewan

Fakta: Penularan melalui gigitan hewan rabies merupakan cara yang paling umum. Akan tetapi, rabies juga dapat ditularkan melalui cakaran dari anjing atau hewan lain bila ada air liur hewan tersebut di kuku yang menyebabkan goresan. 

Penularan rabies juga bisa melalui udara. Hal ini dapat terjadi saat seseorang bersentuhan dengan kelelawar. 

4. Mencuci Luka Gigitan Anjing Tidak Akan Berhasil

Fakta: Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), salah satu hal terbaik yang harus dilakukan setelah digigit anjing adalah mencuci luka dengan segera dan menyeluruh untuk membatasi kemungkinan terkena rabies. 

Namun, mencuci saja tidak cukup untuk mengobati rabies. Cari perawatan medis, termasuk vaksinasi pasca terpapar virus atau infeksi.

5. Vaksin Rabies Hanya Bekerja Selama Beberapa Bulan

Fakta: Vaksin rabies cukup efektif pada hewan dan bertahan sekitar satu tahun. Ini pentingnya menjadwalkan pemeriksaan kesehatan tahunan rutin di dokter hewan untuk hewan peliharaan Anda.

6. Anjing dan Kucing dalam Ruangan Tidak Butuh Vaksin Rabies

Fakta: Penting untuk mengikuti nasihat dokter hewan Anda tentang apakah hewan dalam ruangan perlu divaksinasi atau tidak. 

Hewan peliharaan dalam ruangan yang hidup di lingkungan pedesaan dapat melarikan diri dan digigit oleh hewan liar. 

7. Kalau Anjing Menggigit Seseorang, yang Dirawat Hanya Korbannya

Fakta: Sebenarnya bila menggigit seseorang, anjing itu perlu ditangkap dan dipelihara dalam ruangan atau kandang. Lebih baik terisolasi dari hewan lain dan manusia selama sepuluh hari.

8. Rabies Tidak Mengancam Jiwa atau Fatal bagi Manusia

Fakta: Rabies dapat mengakibatkan kematian bila luka gigitan tidak segera dicuci dan ditangani, serta vaksinasi tidak diberikan tepat waktu sesuai ketentuan.

Rabies tidak boleh dianggap sepele begitu saja. Dengan mengetahui faktanya, pencegahan dan penanganan rabies bisa dilakukan lebih cepat dan tepat. <Penulis>

1 komentar: